Film

Kenapa Tidak Ada Karakter Anak Kecil di GTA?

dok. Rockstar

Tidak adanya karakter anak kecil di GTA adalah hasil dari pertimbangan etika, hukum, dan desain gameplay. Rockstar Games memilih untuk menghindari kontroversi dan masalah hukum serta memastikan bahwa permainan tetap fokus pada audiens dewasa dengan tema yang sesuai.

Yuk, simak pembahasannya secara detail disini!

1. Kontroversi Sosial

Grand Theft Auto (GTA) adalah seri video game yang terkenal dengan konten dewasa, kekerasan, dan aktivitas kriminal. Menyertakan karakter anak-anak dalam konteks ini bisa menimbulkan kontroversi besar. Dalam industri game, anak-anak sering kali dianggap sebagai kelompok yang perlu dilindungi dari konten semacam ini.

2. Perlindungan Anak

Menghindari representasi anak-anak dalam situasi berbahaya atau tidak pantas adalah langkah yang diambil oleh pengembang game untuk melindungi citra mereka dan menghindari reaksi negatif dari masyarakat. Hal ini juga membantu mencegah perdebatan etika yang bisa merugikan reputasi game dan perusahaan.

3. Undang-Undang Perlindungan Anak

Banyak negara memiliki undang-undang ketat tentang representasi anak-anak dalam media. Menampilkan anak-anak dalam situasi kekerasan atau kriminal dapat melanggar peraturan ini dan mengakibatkan masalah hukum bagi pengembang. Untuk menghindari risiko ini, Rockstar Games memilih untuk tidak memasukkan karakter anak-anak dalam permainan mereka.

4. Peringkat Umur Game

GTA dikenal dengan rating dewasa (Mature) yang diberikan oleh badan rating seperti ESRB dan PEGI. Menambahkan karakter anak-anak dalam permainan dengan konten kekerasan dan dewasa dapat memperburuk penilaian dan mungkin menyebabkan game ini dilarang di beberapa negara.

5. Fokus pada Tema Dewasa

GTA berfokus pada tema dewasa seperti kejahatan, korupsi, dan kekerasan. Menambahkan karakter anak-anak tidak sesuai dengan tema ini dan dapat mengalihkan perhatian dari elemen inti permainan yang dirancang untuk audiens dewasa.

6. Standar Industri

Banyak game dewasa lainnya juga menghindari representasi anak-anak dalam konteks berbahaya atau tidak pantas. Ini adalah praktik standar dalam industri untuk menjaga keseimbangan antara realisme dan tanggung jawab etis.

Gimana menurut kalian?

BACA JUGA: Kenapa Grogu Lebih Memilih Din Djarin Ketimbang Menjadi Jedi?

Septi Maulida

Recent Posts

7 Fakta Menarik Film Narnia: The Lion, The Witch, and The Wardrobe

Film The Chronicles of Narnia: The Lion, The Witch, and The Wardrobe yang rilis pada…

14 hours ago

Kumpulan Doa Setelah Sholat Fardhu, Sempurnakan Sholat!

dok. Unsplash/Masjid Pogung Dalangan Membaca doa-doa setelah sholat adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan…

3 days ago

6 Rekomendasi Webtoon Genre Romance Terbaik

Webtoon sudah menjadi salah satu hiburan digital yang digemari oleh berbagai kalangan, terutama genre romance.…

2 weeks ago

10 Game Horor Terbaik PS3 Berdasarkan Peringkat Metacritic

dok. Pinterest Genre horor selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi para gamer, terutama bagi mereka…

3 weeks ago

Apa itu PMO? Ini Penyebab dan Cara Berhentinya!

dok. Unsplash/Malvestida PMO adalah singkatan dari Porn, Masturbate, Orgasm (Pornografi, Masturbasi, Orgasme). Ketiganya adalah aktivitas…

3 weeks ago

Game PS4 Terbaru 2024, Ada Spider-Man Beyond The Web!

dok. Pexels/EVGKowalievska Tahun 2024 ini, PS4 masih jadi konsol favorit banyak gamer, meskipun PS5 udah…

3 weeks ago